Perusahaan yang bonafit tentu perusahaan yang dalam pengelolaan laporan keuangannya itu secara transparan, akuntabel, cermat, efisien dan efektif. Laporan keuangan yang dianalisis secara prosedural dan dicatat secara kaidah akuntansi akan mencerminkan kinerja perusahaan dan tanggungjawab perusahaan yang baik. Oleh karena itu dalam mengelola keuangan sebuah perusahaan membutuhkan seorang manajer keuangan yang dapat mengaudit laporan keuangan secara berkala yang dianalisis secara tepat sehingga para pemakai laporan keuangan dapat mengetahui cashflow dan laba/rugi perusahaan yang dihitung dengan menggunakan analisis laporan keuangan.Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.
Analisis laporan keuangan diartikan sebagai menguraikan akun-akun laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungan yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuatitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam menghasilkann keputusan yang tepat. Pengambilan keputusan disini yaitu bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti pemilik perusahaan, manajemen perusahaan, kreditor, pemerintah, dan investor sebagai dasar penilaian mengenai kondisi keuangan perusahaan dan tingkat keberhasilan perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya berdasarkan atas metode ataupun teknik analisa laporan keuangan salah satunya yaitu analisa rasio keuangan perusahaan.
analisa laporan keuangan pdf download
DOWNLOAD: https://vittuv.com/2vEEoq
Menurut Kasmir (2011 : 68), tujuan dari analisis laporan keuangan yaitu (1) Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik aset, kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode, (2) Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan, (3) Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki, (4) Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini, (5) Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal, dan (6) Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.
Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar entitas, yang berisi hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat berkomunikasi antara data keuangan dan atau aktivitas suatu entitas dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penyajian laporan keuangan pada Badan Usaha Milik Desa di Kecamatan Pulo Bandring sudah sesuai dengan SAK ETAP. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu data primer yang diperoleh dengan wawancara langsung dan data sekunder diperoleh dari dokumen berkaitan. Hasil penelitian menunjukkan BUMDesa di Kecamatan Pulo Bandring sudah membuat laporan keuangan pada usahanya tetapi belum menerapkan SAK ETAP. BUMDesa Mandiri membuat laporan berupa neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan ekuitas. BUMDesa Harapan Jaya tidak membuat laporan keuangan melainkan hanya buku kas saja. BUMDesa Bina Usaha membuat laporan neraca dan laporan laba rugi saja. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya pengetahuan pengelola BUMDesa akan akuntansi. Saran untuk hal tersebut adalah Pemerintah hendaknya mengadakan pelatihan/pembinaan kepada Pengelola BUMDesa untuk penyusunan laporan keuangan, selain itu hendaknya pemerintah membuat aplikasi akuntansi untuk BUMDesa agar memudahkan pengelola dalam menerapkan akuntansi, sehingga pengelola BUMDesa dapat membuat laporan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.
Laporan keuangan adalah komponen terpenting dalam membentuk suatu akuntabilitas sektor publik serta menjadi pengukur kinerja dalam bidang keuangan bagi pemerintah daerah. Untuk segi eksternal, laporan keuangan pemerintah daerah yang disusun tersebut berisikan informasi keuangan daerah yang dipakai sebagai acuan peninjauan dalam mengambil kebijakan ekonomi, sosial, dan politik. Sedangkan untuk pihak internal, laporan keuangan dipakai menjadi alat dalam menilai kinerja. Dalam menyusun suatu pelaporan keuangan sektor publik yang tepat diperlukan sistem informasi akuntansi keuangan publik yang baik, dan sangat diharapkan proses pengelolaan transaksinya pun akan lebih baik juga sehingga dapat menyajikan informasi keuangan yang tepat.
Melalui penelitian ini kami akan menggambarkan mengenai sistem pelaporan keuangan sektor publik dan elemennya dalam menunjang ketepatan laporan pertanggungjawaban keuangan publik. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dan metode deskriptif analisis. Teknik peengumpulan data menggunakan beberapa cata seperti melakukan dokumentasi, wawancara, kuesioner, dan kepustakaan.
Salah satu alat analisa yang digunakan para investor untuk menilai kinerja keuangan perusahaan sector pertambangan adalah dengan menggunakan analisa rasio keuangan (financial ratio analysis), baik rasio likuiditas, rasio solvabilitas maupun rasio profitabilitas yang didapat dari Laporan Keuangan Perusahaan.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan teknik pengambilan sampel berupa purposive sampling dan menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan selama kurun waktu 4 (empat) tahun dari tahun 2014-2017 dari 3 (tiga) perusahaan besar sektor pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia, yaitu PT. Adaro Energy Tbk, PT. Indika Energy Tbk, dan PT. Dian Swastika Sentosa Tbk. 2ff7e9595c
ความคิดเห็น